Mendengar Tetapi tidak Mendengarkan

Jumat, 20 April 2012

"You’ve heard about it, but would you listen? "

 Kalimat tanya tersebut saya dapatkan dari status facebook seorang teman dunia maya pagi ini. Ntah mengapa tiba-tiba saya teringat dengan kalimat yang sering dilontarkan oleh seorang ibu guru ketika masih duduk di Sekolah Menengah Kejuruan, "kamu mendengar tetapi tidak mendengarkan!"

what's this?
Dulu saya tidak terlalu peduli dengan kalimat yang terlalu sering diucapkannya tanpa pernah menjelaskan maknanya itu, wajar kalau saya kurang tertarik untuk mendalami makna yang terkandung di dalamnya. Tetapi pagi ini, kalimat yang nangkring di wall fb itu justru mampu meraih perhatian saya untuk membongkar-bongkar makna dari kata mendengar dan mendengarkan.

Mendengar adalah menerima gelombang suara dari orang yang berbicara, tetapi tidak mencerna makna dan maksud yang terkandung di dalamnya. Sedangkan mendengarkan adalah menerima gelombang suara, menyimak dan memberi perhatian penuh terhadap isi pembicaraan.

Jadi, perbedaan yang signifikan dari kedua kata tersebut terletak pada alat bantunya. Mendengar, diterima oleh telinga, direspon oleh otak dengan logika. Sedangkan mendengarkan diterima oleh telinga, sampai ke otak dan tidak hanya direspon dengan logika tetapi juga dengan menggunakan HATI.

Bagi banyak orang, tindakan mendengarkan secara aktif barangkali membosankan, walaupun banyak orang juga enggan berbicara dan menyampaikan pikirannya. Namun banyak ahli manajemen dan komunikasi yang meyakini bahwa inilah kunci untuk memahami orang lain. Dengan mendengarkan secara aktif, kita berusaha berempati pada yang berbicara, mencoba memahami apa yang dikatakan. Orang yang berbicara pun merasa lebih dihargai. Ada yang menyebut ini sebagai “mendengarkan dengan empati”.

Hal itulah yang menjadi kunci saling memahami antara pribadi yang satu dengan yang lain, mengetahui kelemahan dan kekuatan diri sendiri dan orang lain sehingga kesalahpahaman dapat dikurangi...dan terciptalah suasana saling membangun dan tentunya juga akan melahirkan kedamaian.

Oleh karena itu..
jangan hanya mendengar...
bersedialah juga untuk mendengarkan...

Salam Olah raga!
:D


Sebuah puisi dari masa lalu

*Puisi ini ditulis oleh nona Yo setahun yang lalu, tepatnya 13 Mei 2011
  waktu itu adalah saat-saat terberat bagi nona Yo, masa-masa transisi dari dunia kuliah ke dunia kerja..
  mari kita nikmati kegundahannya...


HARI TERAKHIR


Masih berjalan mengarungi waktu yang panjang
Menangisi siang dan menertawai malam
Mencari kebahagiaan yang tak kunjung datang
Dan kegelisahan yang semakin mencekam

Kemanakah aku akan mencari lagi
setelah cahaya lenyap dari muka bumiku yang kini murka terhadap dirinya sendiri?
Kemanakah aku harus bersembunyi lagi
setelah setiap ruang menutup diri untuk keselamatannya sendiri?
Kemanakah aku kini
setelah semut pun tak menganggap aku manusia lagi?

Menangis bukan aku karena untuk itu aku tak mampu lagi.
Bagiku tidak ada lagi siang…
Tertawa kulakukan dengan akhir tenagaku,
Karena aku tidak ingin mereka tertawa karena kebodohanku sendiri.
Biarlah aku terangkat oleh aku dihariku yang terakhir.

Bagimu yang masih memiliki siang dan malam,
bangkitkanlah harapanmu sendiri,
bangunlah rumah untuk kehidupan kokoh yang kau damba.
Dan percayalah pada benih kebaikan yang mengharuskanmu menaburnya sendiri
Agar tidak ada lagi semut yang tertawa pada manusia….



Kunci Kebahagiaan


Setiap manusia dilahirkan untuk berbahagia. Tidak peduli apapun agama, suku, ras, dan golongan, semua manusia berhak untuk berbahagia. Tidak ada defenisi yang tepat untuk menggambarkan apa kebahagiaan itu seutuhnya. Wajar, karena kebahagiaan bukan untuk didefinisikan tetapi untuk dirasakan, dikembangkan, dan dipancarkan melalui kehadiran diri kita di lingkungan manapun kita berada.

Hal yang terpenting untuk diketahui, kebahagiaan kita bukan merupakan tanggung jawab orang lain. Kontrol terhadap diri kitalah yang memampukan kita untuk berbahagia. Seringkali ketika kita lepas kendali atas emosi-emosi negatif dari dalam diri, misalkan saja marah, benci, dendam, dan tersinggung, pada saat itu kita merasa telah berhasil melukai orang yang kita tuju sebagai sasaran emosi kita, padahal pada kenyataannya, saat itu kita sedang memasukkan racun ke dalam tubuh kita sendiri. Racun itulah yang menggerogoti kebahagiaan yang seharusnya ada di dalam kehidupan kita. Salah satu faktor pemicu berkobarnya emosi-emosi negatif itu adalah karena kita ingin menyelaraskan kehidupan, tindakan, dan sikap orang lain dengan visualisasi yang kita ciptakan di benak dan kita harapkan menjadi realita. Di situlah kesalahannya, kita tidak punya kuasa untuk mengontrol orang lain, yang perlu kita kendalikan hanya diri sendiri. Orang lain dan segala tindak-tanduk mereka harus kita serahkan kepada Tuhan sambil tetap meminta Roh Kudus tetap memimpin kita untuk dapat mengontrol diri sendiri.

Adalah tidak mungkin bagi kita untuk mengendalikan hidup orang lain. Berusaha mengekang dan mengontrol setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan orang lain, sama saja menyiksa diri sendiri tanpa pernah mendapatkan apa yang kita inginkan. Saya teringat akan hari-hari saya sebelum hari di mana saya menyadari bahwa buah dari Roh Kudus bukanlah kendali atas orang lain melainkan kendali atas diri sendiri. Pada masa transisi setelah saya wisuda dan akan aktif bekerja di sebuah instansi yang mengharuskan saya untuk menunggu Surat Keputusan cukup lama, saya tinggal bersama orang tua dan adik bungsu saya yang masih ada di sana karena dia bersekolah di dekat rumah. Perlakuan seorang remaja yang kita ketahui dan yang pernah kita alami memang cukup labil karena disitulah masa pencarian jati diri. Hal itu juga dialami oleh adik bungsu saya Niko. Dia berubah menjadi anak yang suka melawan padahal sebelumnya dia cukup baik, dan itulah yang memacu emosi saya setiap hari dan memaksa saya untuk semakin turut campur dalam pengendalian hidupnya. Bukan bimbingan yang saya berikan tapi kontrol penuh atas apa yang dilakukannya. Malangnya, dia semakin berontak, dan saya setiap hari emosi bukan hanya pada saat saya berhadapan dengannya tetapi juga berdampak pada keseluruhan kehidupan saya, saya tahu itu sangat menguras keimanan dan hidup kerohanian saya. Jadi, apa yang saya dapat dari hasil mengontrol hidup orang lain? Tidak ada, bahkan saya menjadi miskin karenanya.

Untuk mencapai kebahagiaan sejati, kita harus mampu melepaskan semua sekat-sekat kehidupan, termasuk melepaskan diri dari sekat ego kita sendiri. Mampu mencintai dan menghargai diri sendiri, mampu mencintai orang lain dan menerima orang lain apa adanya, jangan memaksakannya sesuai dengan standard yang diinginkan dunia. Dan di atas segala sesuatunya, tetaplah bersyukur karena syukur akan memberikan kelimpahan kebahagiaan.

Orang yang paling bahagia adalah orang yang tidak merasa selalu membutuhkan semua hal terbaik, mereka hanya berpikir bagaimana mencipta semua hal menjadi terbaik bagi mereka, yang berlalu dalam hidupnya. Itulah nilai syukur dan itulah kunci kebahagiaan.

Kerendahan Hati

Zefanya 2: 3c
Carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.

Sebuah kutipan dari ayat Alkitab yang menjadi santapan pagi ini. Ada keinginan untuk mencari tahu lebih dalam mengenai kerendahan hati.

Menurut Pdt. Maryam Sutanto, kerendahan hati  adalah sikap ramah, terbuka, tidak sombong, mampu menghargai martabat dan kelebihan orang lain, dan mudah menyesuaikan diri.



Pada kenyataannya, pada masa sekarang ini banyak orang memandang dirinya lebih dari orang lain. Baik dari segi penampilan, bakat, kemampuan, jabatan dan kedudukan atau popularitas dan penghargaan yang didapatkannya di masyarakat. Hal itulah yang menjadikan kesombongan yang berlawanan dengan kerendahan hati.

Menurut Bunda Teresa dari kalkuta ada 14 cara yang dapat dilakukan untuk mencapai kerendahan hati
1.  Berbicaralah sedikit mungkin tentang diri sendiri.
2.  Uruslah persoalan-persoalan pribadi.
3.  Hindari rasa ingin tahu
4.  Janganlah mencampuri urusan orang lain.
5.  Terimalah pertentangan dengan kegembiraan
6.  Jangan memusatkan perhatian kepada kesalahan orang lain.
7.  Terimalah hinaan dan caci maki
8.  Terimalah perasaan tidak diperhatikan, dilupakan dan dipandang rendah.
9.  Mengalah terhadap kehendak orang lain.
10. Terimalah celaan walaupun anda tidak layak menerimanya.
11. Bersikaplah sopan dan peka, meskipun seseorang memancing amarah anda.
12. Janganlah mencoba agar dikagumi dan dicintai.
13. Bersikaplah mengalah dalam perbedaan pendapat, walaupun anda yang benar.
14. Pilihlah selalu yang tersulit.

Jelas nggak mudah.... pertama kali membaca artikel tentang 14 cara yang dapat dilakukan untuk mencapai kerendahan hati itu, hal pertama yang saya pikirkan adalah.. mustahil, bukankah saya hanya manusia dan bukan Tuhan?
It's ok... tapi setelah dipikir-pikir lagi.. gk ada salahnya mencoba, kalau berusaha pasti bisa.. Mungkin dimulai dari poin pertama dan kedua dulu. Intinya kan kurangi berbicara hal-hal yang kurang penting. Mungkin dalam poin ini berlaku istilah diam itu adalah emas.

Mari mencoba menjadi rendah hati....
:)


Mak comblang

Kamis, 19 April 2012

Pernah dengar kata mak comblang nggak?  meskipun salah satu dari dua kata itu mengandung kata "mak", bukan berarti mak comblang itu hanya diperankan oleh perempuan aja lho... Setiap laki-laki dan perempuan yang berbaik hati menjodoh-jodohkan seorang pria dengan seorang wanita, mereka wajib disebut mak combalang.

Ngomong-ngomong soal mak comblang ni, saat ini saya lagi jadi mak comblang buat kakak sekost. Si kakak ini sebenarnya nggak tanggung-tanggung seleranya.. katanya mesti orang berduit, cakep, dan baik hati maka jatuhlah pilihan kami kepada seorang pegawai Bank BUMD yang kebetulan berdomisili di kabupaten tetangga. His name is Mr. RSP. Sejauh ini saya merasa kalau mereka ini sebenarnya klop tapi butuh banyak event untuk menyatukannya. Berhubung tempat yang cukup jauh, semakin beratlah perjuangan saya sebagai seorang mak comblang. Ditambah lagi, si Mr. RSP ini agak bandel orangnya, suka agak-agak nakal ngegodain mak comblangnya. :D

Jadi apa-apa saja yang harus dilakukan seorang mak comblang? Menurut Dr. Jan Yager yang kebetulan menulis buku 125 ways to meet the love of your life, ada beberapa rambu yang harus dipatuhi oleh seorang mak comblang, check it out...

1. Motivasi dan Niat
Pastikan motivasi Anda melakukan perjodohan tersebut adalah untuk melihat sahabat Anda bahagia dengan pria yang akan dikenalkan. Jangan sampai di tengah jalan Anda justru baru sadar kalau ternyata Anda juga jatuh cinta pada pria tersebut. Anda juga harus siap mental jika hubungan mereka kandas di tengah jalan dan sang sahabat justru menyalahkan Anda.

2. Kuasai ilmu menjodohkan
Yakinkan dulu apakah sahabat Anda sudah siap untuk membuka hati. Mungkin saja ia masih sakit hati karena kegagalan cinta yang lalu. Apa yang membuat Anda berpikir dua orang tersebut cocok, selain keduanya masih jomblo? Apakah mereka memiliki minat, hobi, serta profesi yang sama? Mak comblang yang baik juga perlu mempertimbangkan adanya chemistry dan kecocokan di antara "kliennya".

3. Berikan detail, tapi jangan berlebihan
Berikan pada tiap orang deskripsi yang akurat satu sama lain, tetapi tentang hal yang umum saja, seperti kepribadian, penampilan, dan pekerjaan. Anda tidak perlu menyebutkan kebiasaan buruk sahabat pada teman pria Anda, demikian pula sebaliknya.

4. Atur pertemuan
Makan malam bersama 5-6 orang akan mejadi acara yang menyenangkan, fun,dan tidak menekan untuk dua orang yang baru pertama bertemu. Saat pertemuan, perkenalkan mereka berdua, dan biarkan percakapan mengalir apa adanya. Bila mereka tak berminat untuk bertemu lagi, jangan memaksa. Tugas Anda adalah mengenalkan mereka dan melihat apa yang akan terjadi.

5. Jangan memaksa
Setelah pertemuan, Anda tak perlu memaksa mereka untuk merancang kencan. Bila sahabat menolak calon yang Anda sodorkan, Anda bisa mendengarkan pendapatnya tentang tipe pacar yang memang ia cari. Barangkali di masa depan Anda menemukan kandidat yang cocok untuknya. 

Dari kelima rambu itu sebenarnya saya baru melangkah sampai yang ketiga berhubung di poin ke empat, terlalu banyak kendala yang dihadapi. Mulai dari si cewek yang gengsian plus si cowok yang sibuk dengan  pekerjaannya.

Upz...sepertinya saya juga melanggar poin kelima, jangan-jangan keduanya merasa diintimidasi dengan perjodohan ini... check ulang dululah....hahaaaiii...

Darma Wanita Persatuan

Hal yang biasa mungkin, ada organisasi di dalam organisasi. Walau hampir semua sudah tau tapi saya merasa harus memberitahu lagi, begini.. Darma Wanita Persatuan itu adalah sebuah organisasi. Yupz... hanya memberitahu itu aja... hehehe...

Setau saya sih..DWP itu adalah organisasi tempat berkumpulnya para isteri Pegawai Negeri. Tapi anehnya begitu terdaftar sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten tercinta ini...langsung saja menjadi anggota DWP itu tercatat sebagai kewajiban. Awalnya agak kesal juga waktu menyanyikan mars DWP, ada lirik-lirik yang saya anggap tidak sesuai, terutama di bagian ini..
          * ......................................
            Reff :  Melaksanakan karya dengan mandiri
                      membina istri pegawai negeri
                      tingkatkan mutu pendidikan
                       ..............................

Nah yang membina istri pegawai negeri itu yang bertolak belakang dengan kenyataan dan masa depan. Jelas-jelas kan kalau saya ini belum menjadi isteri siapapun, dan kebetulan lagi saya memang tidak bercita-cita menjadi istri seorang pegawai negeri. Jadi, ada apa ini? DWP bukanlah organisasi saya...
boleh dong saya keluar dari organisasi yang tidak mencerminkan siapa saya sebenarnya.

Setelah mengikuti 3 (tiga) kali pertemuan DWP di Instansi saya...ibu ketua pernah mengatakan kalau pada Undang-undang nomor sekian tahun sekian (*maap, saya lupa detail undang-undang yang disebutkan beliau) anggota DWP itu bukan lagi hanya istri Pegawai Negeri tetapi juga karyawati.

Okelah, tugas bagi saya untuk mencari undang-undang apa yang dimaksud oleh ibu itu.. berhubung lagi.. mestinya kalau memang peraturan sudah diganti mengapa marsnya belum diganti juga. Kan kurang etis jadinya kalau ternyata dikemudian hari saya ini adalah istri seorang pengusaha, atau istri pegawai PLN, atau mungkin juga istri pegawai Bank Sumut, hehehe... intinya sih masih menjomblo sampai sekarang, tapi nggak salah kan kalau berharap.. Dan mudah-mudahan mars DWP mengerti akan harapan saya..  :)

Bagi teman-teman yang sudah menjadi anggota  DWP... mari kita nyanyikan mars DWP


1. Dharma Wanita Persatuan
Bersatu-padu ikut berjuang
Wujudkan masyarakat adil dan makmur
Sentosa secara merata
Ref: Melaksanakan karya dengan mandiri
Membina istri pegawai negeri
Tingkatkan mutu pendidikan
dan ekonomi, sosial dan budaya

Tercapailah harapan kita
sejahteralah anggota dan keluarga

2. Ikut serta mempersembahkan
Dharma baktinya kepada bangsa
tingkatkan sumber daya insan
lindungi dan hormati hak azasinya
Ref: Melaksanakan karya dengan mandiri
Membina istri pegawai negeri
Tingkatkan mutu pendidikan
dan ekonomi, sosial dan budaya

Tercapailah harapan kita
sejahteralah anggota dan keluarga